KASUS PADA IRR DAN NPV
IRR berasal
dari bahasa Inggris Internal Rate of Return disingkat
IRR yang merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi.
Suatu proyek/investasi dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of
return) lebih besar daripada laju pengembalian apabila melakukan investasi di
tempat lain (bunga deposito bank, reksadana dan lain-lain).
IRR
digunakan dalam menentukan apakah investasi dilaksanakan atau tidak, untuk itu
biasanya digunakan acuan bahwa investasi yang dilakukan harus lebih tinggi dari Minimum
acceptable rate of return atau Minimum atractive rate of return.
Minimum acceptable rate of return adalah laju pengembalian minimum dari suatu
investasi yang berani dilakukan oleh seorang investor
Contoh
kasus :
Sebuah
proyek ini diharapkan memiliki Net Present Value dari $
865 pada tingkat diskonto 20% dan NPV negatif
dari $ 1.040 pada tingkat
diskonto 22%. Hitung IRR.
Penyelesaian:
Jarak antara 2 NPV = 865 + 1040 = $ 1.905
Jarak antara 2 NPV = 865 + 1040 = $ 1.905
IRR = +
20% (865 / 1905) * (22% - 20%) = 20,91%
Contoh kasus lain nya:
Informasi
berikut berhubungan dengan proyek investasi Venture Ltd:
Net
Present Value (NPV) dengan biaya 25% dari modal: $ 1.714
NPV
pada biaya 30% dari modal: ($ 2937)
Hitung Internal
Rate of Return.
Penyelesaian:
Jarak antara 2 NPV = 1714 + 2937 = $ 4.651
Jarak antara 2 NPV = 1714 + 2937 = $ 4.651
IRR = +
25% (1714 / 4651) * (30% - 25%) = 26,84%
Jika IRR lebih
besar dari biaya modal, terima proyek tersebut.
Jika IRR kurang
dari biaya modal, tolak proyek tersebut.
NPV merupakan
selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social
opportunity cost of capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain
merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang
didiskonkan pada saat ini.Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang
perkiraan biayainvestasi,
biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan manfaat/benefit dari proyek
yang direncanakan.
Contoh
kasus :
Pimpinan
perusahaan akan mengganti mesin lama dengan mesin baru karena mesin lama tidak
ekonomis lagi, baik secara teknis maupun ekonomis. Untuk mengganti mesin lama
dibutuhkan dana investasi sebesar Rp 75.000.000,‐. Mesin baru mempunyai umur
ekonomis selama 5 tahun dengan salvage value berdasarkan pengalaman pada akhir
tahun kelima sebesar Rp.15.000.000,‐.
Berdasarkan pengalaman pengusaha, cash in flows setiap tahun diperkirakan
sebesar Rp 20.000.000,‐
dengan biaya modal 18% per tahun. Apakah penggantian mesin ini layak untuk
dilakukan apabila dilihat dari PV dan NPV?
Dalam
perhitungan NPV, dapat dilakukan dengan menggunakan rumus dan menggunakan cash
flow diagram.
Cara
1 :
PV
= 16.949.153 + 14.363.689 + 12.172.617 + 10.315.778 + 8.742.184 +
6.556.638
=
69.100.059
Silahkan klik gambarnya>>
NPV = PV – OO = 69.100.059 – 75.000.000 = – 5.899.941
Cara
2 :
P
= -75 + 20 (P/A,18%,5) + 15 (P/F,18%,5)
=
-75 + 62,544 + 6,5565
=
-5,8995 juta
NPV
yang diperoleh bernilai negatif, maka pembelian mesin tidak feasible.
Sumber
:
https://id.wikipedia.org/
Komentar
Posting Komentar